twttr

Monday, April 27, 2009

Meski PC Low End Meningkat, Pasar Bisnis Tetap Prospek

JAKARTA - Di tengah himpitan ekonomi yang masih diliputi awan mendung, banyak vendor di bidang IT memutar otak, agar bisa bertahan. Hitung-hitungan di atas kertas pun telah dimulai.

Dari data riset yang dilakukan oleh internal Microsoft Indonesia, perubahan rencana telah terjadi di pasar oleh konsumen. Sebab saat ini, kondisi pasar personal computer (PC) di Indonesia terbagi menjadi tiga bagian. Yang pertama adalah value PC, yang mana terdiri dari produk yang berharga di bawah USD550 atau sekira Rp5,7 juta.

Kedua mainstream atau posisi menengah, yang berisi PC berkisar antara USD550 sampai dengan USD900. Sedangkan diatas USD900 atau high price, masuk di kategori terakhir yaitu, premium.

"Sebelum krisis, sebanyak 50 persen permintaan pasar berada di kategori mainstream," papar Arie Kun Widodo, Direktur OEM Microsoft Indonesia, usai acara Axioo di Planet Hollywood, Jakarta, Selasa (21/4/2009).

Saat ini, Arie menambahkan, kecenderungan pasar untuk kategori value PC semakin besar. Ini terlihat dari presentase yang mencapai angka 60 persen. Sedangkan, mainstream turun menjadi 30 persen. Sedangkan, kelas premiun hanya berkutat di angka 10 persen.

Untuk itulah, banyak dari vendor yang mengubah haluannya, dengan lebih memberikan banyak kuota pada kategori value PC tersebut. Walaupun dari 30 persen kelas mainstream masih berprospek, karena kebanyakan pembelinya dari sektor perkantoran.

"Sekarang, para vendor lebih menyasar ke sektor pemerintahan untuk kategori ini (mainstream). Dan itu, merupakan saran yang terbaik untuk bertahan," tandasnya.

Pernyataan yang hampir sama juga dilontarkan oleh salah satu vendor PC, Axioo, bermain di kategori mainstream masih menjamin dalam memberikan kontribusi yang lumayan signifikan. Walaupun, tidak menyebut angka secara pasti, Axioo optimis di 2009 masih ada harapan untuk menjual PC yang berkisaran diatas Rp6 juta.

"Pembeli sekarang cerdas. Mereka mau mengeluarkan harga yang lumayan tinggi, namun diiringi dengan teknologi yang canggih," cetus Devi Yosita, Marketing Communication Axioo.

No comments:

Post a Comment