twttr

Monday, November 28, 2011

makanan diabetes

August 1st, 2011 Kris

Mereka yang mengidap diabetes agaknya harus memiliki pola makan yang seimbang mengingat begitu banyaknya jumlah makanan yang menjadi pantangan bukan hanya yang manis-manis tetapi juga yang gurih dan mengandung lemak jenuh.

Membuat pola untuk makanan diabetes sedikit banyak memiliki kesamaan dengan food pattern bagi mereka yang ingin diet. Mengontrol kadar gula dalam darah bukan dengan menghindari makanan yang tidak boleh dimakan tetapi dengan fokus mencari tahu makanan yang seharusnya dimakan.

Makanan yang baik bagi kesehatan tubuh adalah makanan yang banyak mengandung serat, mengandung nutrisi seperti kalsium, omega 3, dan vitamin D yang membantu dalam proses pencernaan. Begitu pula dengan penderita diabetes. Makanan-makanan tersebut baik untuk dikonsumsi.

Makanan berserat seperti kacang-kacangan mampu membuat kenyang perut sekaligus menyeimbangkan kadar gula darah dan menurunkan kolesterol, kandungan omega 3 dalam ikan salmon mampu memperbaiki resistensi insulin, susu bebas lemak menyumbang vitamin D yang baik bagi pencernaan para penderita diabetes. Bila sudah paham dengan seluk beluk penyakit diabetesnya, maka seseorang harus kembali ke pola makanan sehat yang dilakukannya secara rutin dan disiplin.

Jenis Makanan Penyebab Diabetes

Salah satu cara untuk mencegah penyakit kencing manis adalah dengan tidak mengkonsumsi makanan penyebab diabetes. Hal ini tidak hanya berlaku bagi para orang tua, penderita obesitas, atau penderita diabetes saja.

Bagi Anda yang masih dalam keadaan sehat pun dianjurkan untuk menghindari makanan-makanan penyebab diabetes. Apa saja makanan pantangan diabetes?

=> Nasi putih

Nasi memang menjadi makanan pokok bagi penduduk Indonesia, namun bagi orang gemuk atau yang mengalami obesitas, sebaiknya hindari mengkonsumsi nasi secara berlebihan.

Nasi putih mengandung banyak karbohidrat yang nantinya akan diubah menjadi glukosa di dalam tubuh. Daripada nasi putih, sebaiknya mengkonsumsi nasi merah yang memang sangat bagus untuk kesehatan dan memiliki kandungan karbohidrat yang sangat kompleks.

=> Mie

Mie merupakan salah satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat sederhana. Mengkonsumsi mie dalam jumlah besar setiap harinya akan mampu meningkatkan resiko terkena penyakit diabetes.

=> Pasta

Salah satu makanan penyebab diabetes adalah pasta. Hampir sama dengan mie, pasta juga memiliki kandungan karbohidrat sederhana yang bisa langsung diubah menjadi glukosa di dalam tubuh.

Mengkonsumsi karbohidrat sederhana dalam jumlah banyak, bisa membuat glukosa menumpuk di dalam darah.

=> Makanan manis

Contoh makanan penyebab diabetes adalah kue-kue kecil, roti manis, snack, jeli, permen, cokelat, dll.

Makanan-makanan seperti itu punya peranan besar dalam menyebabkan penyakit diabetes karena mengandung banyak gula.

=> Minuman manis

Salah satu penyebab diabetes adalah menghindari minum air putih dan malah meminum air yang sudah dicampur pemanis, misalnya sirup.

Sebaiknya biasakan meminum air putih setiap hari agar badan selalu sehat. Kalaupun ingin minum yang manis, sebaiknya tidak terlalu sering.

Itulah beberapa makanan penyebab diabetes yang patut diketahui. Mulailah menerapkan pola hidup sehat dengan memperbanyak makan sayur dan buah sebagai makanan pencegah penyakit, termasuk diabetes. Jangan lupa untuk selalu minum air putih sebanyak 7 gelas perhari agar tubuh tetap sehat dan bugar.

Makanan untuk Diabetes Mellitus

Makanlah lebih banyak:
* Sayuran berwarna hijau seperti:
Brokoli
Bayam
asparagus
daun selada
brussels sprout
kembang kol
* Buah Sitrus seperti :
jeruk
lemon
* Paprika merah
* Buah berwarna merah dan ungu seperti:
Strawberry
Blueberry
pepaya
* Kacang-kacangan, terutama:
almond
walnut
* Kayu manis/Cinnamon
* Bawang putih
* whole Grain: terutama
Oat
buckwheat
beras merah
Jali/barley
* Polongan:
black beans
pinto beans
kidney beans
red beans
chickpeas
green peas
red lentils
* Makanan terbuat dari kacang kedelai, seperti
Tahu
tempe
susu kedelai
* Tomat
* Flaxseed untuk mendapatkan Lemak Essensial Omega 3
* Untuk minyak gunakan Extra virgin olive oil sehari 1-2 sendok saja


Hindari:
* Gula/ makanan yang manis,
* jus buah kotak,
* lemak jenuh, lemak trans/ margarin, lemak hewan,
* Jangan kelebihan zat Besi, terutama dari daging.
* Susu/ Keju
* Makanan yang telah diproses berlebihan seperti: Roti tawar putih, kue-kue, mie, biskuit, nasi putih (kecuali beras pecah kulit)

Makanan Terbaik dan Terburuk untuk Diabetes

Rabu, 10 Maret 2010 11:30 WIB
Penulis : Ikarowina Tarigan

MEMILIH makanan yang tepat merupakan salah satu unsur penting dalam mengontrol diabetes. Dengan cara ini, Anda bisa menjaga kadar glukosa darah senormal mungkin. Makanan apa yang paling tepat? Berikut daftar makanan terbaik dan terburuk yang diambil dari Diabetes Food Pyramid.

Berikut daftar penuh kategori dari yang paling dasar dibutuhkan oleh tubuh:

* Roti, biji-bijian, serta sumber zat tepung lainnya
* Sayur-sayuran
* Buah-buahan
* Daging, pengganti daging, dan sumber protein lainnya
* Produk susu
* Lemak, minyak, dan pemanis


Saat berbelanja dan menyiapkan makanan, perbanyak daftar makanan yang berada di dasar piramid dan kurangi setiap kali memilih jenis makanan yang naik ke tangga piramid berikutnya.

Selain itu, tidak semua makanan dari satu kelompok mempunyai kualitas yang sama. Makanan yang satu lebih baik dari yang lainnya. Untuk membantu Anda membuat pilihan yang tepat, berikut daftar yang bisa menjadi panduan Anda.

Roti, biji-bijian, dan makanan sumber tepung lainnya

Selain mengandung vitamin, mineral, dan serat, makanan dalam kategori pertama ini sebagian besar terdiri dari karbohidrat kompleks. Tubuh akan mengubah karbohidrat kompleks menjadi gula sebagai sumber energi.

Meskipun karbohidrat membuat kadar glukosa meningkat, karbohidrat kompleks diserap lebih lambat dibandingkan karbohidrat sederhana dan Anda memerlukan karbohidrat sebagai sumber energi. Gunakan daftar berikut untuk membantu Anda memilih karbohidrat kompleks terbaik:

Pilihan terbaik: tepung whole grain seperti tepung whole wheat, whole grain seperti beras merah, sereal yang mengandung whole grain dan sedikit tambahan gula, roti whole grain, kentang panggang.

Pilihan terburuk: tepung putih, biji olahan seperti beras putih, sereal dengan sedikit kandungan whole grain dan kaya gula, roti putih, kentang goreng.

Sayuran

Sayur-sayuran mengandung karbohidrat, vitamin dan mineral. Sayur umumnya mengandung lebih sedikit karbohidrat dibandingkan buah. Banyak jenis sayuran yang mengandung serat dan rendah lemak serta sodium.

Sayuran yang mengandung zat tepung, seperti kentang dan jagung, tidak termasuk dalam kategori ini. Kedua makanan ini dimasukkan ke dalam kategori roti, biji-bijian dan makanan sumber tepung lainnya. Berikut daftar yang bisa Anda gunakan untuk membuat pilihan terbaik:

Pilihan terbaik: sayuran segar dikonsumsi mentah atau dikukus, sayuran beku (dipanaskan sebentar), ketimun segar, kol atau selada segar yang diparut.

Pilihan terburuk: sayuran kalengan yang kaya tambahan sodium, sayuran yang dimasak dengan banyak tambahan mentega, keju atau saus, acar (hanya jika Anda membatasi asupan sodium, jika tidak termasuk pilihan yang bagus), asinan (sama seperti acar, hanya perlu dibatasi jika Anda menderita hipertensi).

Buah-buahan

Buah-buahan mengandung karbohidrat, vitamin, mineral, dan serat. Buah secara alami rendah lemak (kecuali alpukat) dan sodium. Buah seringkali mengandung lebih banyak karbohidrat dibandingkan sayuran. Berikut daftar yang bisa membantu Anda membuat pilihan terbaik.

Pilihan terbaik: buah beku, buah segar, jam bebas gula atau rendah gula, saus apel tanpa gula, jus buah 100 persen atau jus yang rendah karbohidrat.

Pilihan terburuk: Buah kalengan yang kaya sirup gula, roti buah kenyal (chewy fruit rolls), jam atau jelly reguler, saus apel yang ditambah pemanis, minuman buah, minuman jus buah, soda berpemanis.

Daging, pengganti daging, dan sumber protein lainnya

Makanan ini kaya protein. Berikut daftar yang bisa menjadi panduan Anda.

Pilihan terbaik: daging panggang atau daging rebus, daging rendah lemak seperti sirloin, keju rendah lemak, daging ayam tanpa kulit, ikan panggang atau kukus, tahu tumis, dikukus, atau dipadukan dengan sup, kacang kedelai panggang atau rebus.

Pilihan terburuk: daging goreng, daging tinggi lemak seperti tulang rusuk, keju reguler, unggas dengan kulit, ikan goreng, tahu goreng, kedelai yang dimasak dengan minyak atau lemak.

Produk susu

Pilihan terbaik: susu skim, yogurt rendah lemak, keju rendah lemak, krim asam tanpa lemak, yogurt beku rendah lemak dan rendah karbohidrat.

Pilihan terbaik:whole milk, yogurt reguler, keju reguler, krim asam reguler, es krim reguler.

Lemak, minyak, dan pemanis

Selain lemak, minyak dan pemanis, Anda juga perlu memperhatikan pilihan kudapan yang kaya ketiga komponen ini.

Pilihan terbaik: kudapan seperti kripik kentang panggang, kripik jagung panggang, minyak sayur, mentega yang tidak dihidrogenasi, margarin, mayones yang telah dikurangi lemak, dressing salad rendah lemak.

Pilihan terburuk: kudapan yang digoreng dalam lemak seperti kripik kentang dan kripik jagung, minyak sayur atau mentega yang dihidrogenasi, mayones reguler, dressing salad reguler. (IK/OL-08)

Makanan Diet Pengidap Diabetes

Rabu, 14 Oktober 2009 15:00 WIB
Penulis : Ikarowina Tarigan

MENURUNNYA sensitivitas sel-sel tubuh terhadap aktivitas insulin dan kurangnya hormon insulin yang diproduksi pankreas membuat pengidap diabetes memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi dari normal. Mengonsumsi makanan pun harus merasa bersalah atau harus selektif. Untuk itulah para pengidap diabetes dianjurkan untuk mengontrol diet. Makanan apa sajakah yang aman dikonsumsi?

Makanan apa yang tepat? Berdasarkan panduan yang dikeluarkan Asosiasi Diabetes Amerika (American Diabetes Association/ADA), pengidap diabetes dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat dari whole grain, buah-buahan, sayuran, serta susu rendah lemak. Selain itu, dianjurkan kalau 60-70% dari asupan kalori sebaiknya berasal dari karbohidrat dan lemak tunggal tidak jenuh (canola oil, minyak zaitun dan minyak kacang, alpukat dan kacang-kacangan), dan 15-20% asupan kalori dari protein. Di samping itu disarankan membatasi asupan kolesterol, yaitu kurang dari 300 miligram dan meminimalkan asupan lemak trans.

Berikut beberapa makanan lain yang dianjurkan:

Oat. Oat mengandung serat larut dalam air ang berfungsi memperlambat penyerapan gula ke dalam darah serta mengurangi kolesterol darah. Peningkatan kadar kolesterol merupakan salah satu faktor risiko penyebab diabetes.

Kacang polong, buncis dan kacang panjang. Makanan ini kaya serat larut dan meningkatkan kadar gula darah secara perlahan. Selain itu, jenis kacang-kacangan ini bisa menjadi sumber karbohidrat, protein dan serat yang baik.

Apel, pir, aprikot, cherries, grepefruit (sejenis jeruk besar dengan rasa yang agak pahit), jeruk, buah persik dan plum. Jenis buah-buahan ini menyediakan serat larut dan melepaskan gula ke aliran darah secara perlahan. Buah ini bisa menjadi pilihan kudapan yang baik bagi pengidap diabetes.

Pasta, ubi jalar, dan roti gandum. Jenis makanan ini melepaskan energi secara perlahan serta bisa menjadi sumber karbohidrat yang baik bagi pengidap diabetes.

Roti whole grain, beras merah, pasta whole meal dan sarapan whole grain. Semua makanan ini kaya serat tidak larut. Selain itu, makanan ini juga mengandung seng dan chromium yang berfungsi menguatkan kerja insulin.

Yogurt rendah lemak dan susu skim. Kedua produk ini mengandung kadar lemak jenuh dan kadar lemak total yang sangat rendah. Produk ni juga menyediakan karbohidrat, protein dan kalsium.

Daging merah rendah lemak, unggas tanpa kulit, ikan dan tahu. Makanan ini bisa menjadi pilihan sumber protein yang rendah lemak. Membatasi asupan lemak bisa mencegah penambahan berat badan dan mengurangi risiko peningkatan kolesterol dalam darah.

Makarel, salmon dan sarden. Jenis ikan ini kaya asam lemak omega-3 yang diyakini bisa mengurangi risiko penyakit jantung.

Biji rami dan labu. Biji-bijian ini juga mengandung asam lemak omega-3. Anda bisa menambah biji-bijian ini ke sereal Anda.

Buah dan sayuran. Buah dan sayur merupakan makanan yang kaya kalium. Kekurangan kalium bisa menyebabkan intoleransi glukosa. Selain itu, sayur dan buah juga rendah kalori dan menyediakan berbagai antioksidan, vitamin, mineral, dan fitonutrisi yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh. (OL-08)

Friday, August 12, 2011

Kenapa Perlu Membatasi Asupan Daging?

Putro Agus Harnowo - detikHealth
Jumat, 12/08/2011 16:57 WIB


Jakarta, Daging memang diketahui mengandung protein hewani yang dibutuhkan tubuh. Tapi sebaiknya jangan terlalu sering mengonsumsi daging. Kenapa asupan daging perlu dibatasi?

Studi yang dilakukan oleh Harvard School of Public Health (HSPH) menemukan hubungan yang kuat antara konsumsi daging merah dan peningkatan risiko diabetes tipe 2, terutama daging yang sudah diproses.

Penelitian yang dipimpin oleh An Pan, peneliti di Departemen Gizi HSPH menunjukkan bahwa mengganti daging merah dengan protein sehat, seperti susu rendah lemak, kacang, atau biji-bijian, secara signifikan dapat menurunkan risiko.

Studi ini menemukan konsumsi 100 gram daging merah mentah tiap hari bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2 sebesar 19 persen. Hasil studi ini telah dipublikasikan secara online dalam American Journal of Clinical Nutrition pada 10 Agustus 2011.

"Hasil studi ini jelas memiliki implikasi kesehatan yang besar bahwa konsumsi daging merah bisa meningkatkan epidemi diabetes tipe 2," ujar Hu, seperti dikutip dari esciencenews.com, Jumat (12/8/2011)

Para peneliti menyarankan masyarakat untuk meminimalkan konsumsi olahan daging merah seperti hot dog, bacon dan sosis karena mengandung kadar natrium dan nitrit yang tinggi. Serta menggantinya dengan pilihan lain yang lebih sehat seperti kacang-kacangan, biji-bijian, produk susu rendah lemak atau ikan.

Sedangkan risiko dari daging merah yang belum diproses sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Dalam studi sebelumnya peneliti HSPH belum menemukan bukti yang jelas mengenai hubungan antara makan daging merah mentah dengan risiko penyakit jantung koroner atau diabetes tipe 2.

Dukungan terhadap studi ini dilakukan oleh National Institutes of Health's, National Institute of Diabetes and Digestive, serta Kidney Diseases and the National Heart, Lung, and Blood Institute di Amerika Serikat.

http://www.detikhealth.com/read/2011/08/12/165700/1702670/766/kenapa-perlu-membatasi-asupan-daging?l991101755

Monday, August 8, 2011

Berita Teknologi, Berita Komputer Terbaru,Berita IT,Berita Teknologi Terkini,Teknologi Terbaru, Digital Technology, Gadget News,Berita Ponsel,Mobile Phone News, Gadget News, Technology News, iPhone, Digital Camera, LCD Monitor, Motherboard, VGA Card News

Berita Teknologi, Berita Komputer Terbaru,Berita IT,Berita Teknologi Terkini,Teknologi Terbaru, Digital Technology, Gadget News,Berita Ponsel,Mobile Phone News, Gadget News, Technology News, iPhone, Digital Camera, LCD Monitor, Motherboard, VGA Card News

Berita Hardware terbaru | Technology, Mobile Phone, Software, Laptop, Netbook, Cellular Phone, Digital Camera & Gadget News - Part 15

Berita Hardware terbaru | Technology, Mobile Phone, Software, Laptop, Netbook, Cellular Phone, Digital Camera & Gadget News - Part 15

Travelling Buat Orang Lebih Muda & Seksi

Hestianingsih - wolipop
Selasa, 09/08/2011 09:03 WIB

Jakarta - Liburan tidak hanya bermanfaat sebagai pelepas lelah dan penat karena bekerja. Kegiatan menyenangkan yang satu ini ternyata juga bisa membantu orang terlihat lebih menarik secara seksual. Lebih dari itu, liburan dengan travelling ke luar negeri atau luar kota juga memberi efek meremajakan tubuh serta meningkatkan efisiensi kerja.

Fakta menarik ini terungkap setelah diadakan penelitian oleh tim dari Baylor College of Medicine, Houston, Amerika Serikat. David Eagleman, salah satu ilmuwan yang terlibat dalam penelitian tersebut menyimpulkan, perjalanan liburan bisa membantu seseorang merasa lebih muda.

Menurut David, seperti dikutip dari Genius Beauty, bepergian ke tempat-tempat yang sebelumnya tidak pernah didatangi akan memicu otak untuk mendatangkan perasaan yang menyenangkan. Orang dewasa akan merasakan kesenangan yang sama seperti ketika anak kecil menemukan sesuatu yang baru. Lebih unik dan eksotis tempat yang didatangi, akan menimbulkan efek yang lebih baik.

Berapa lama waktu yang dihabiskan saat liburan, ternyata tidak terlalu berpengaruh. Meskipun hanya dua hari atau seminggu, jika tempat liburan tersebut jarang atau tidak pernah didatangi, tetap akan efektif membantu peremajaan tubuh dan pikiran. Setelah pulang dari bepergian, biasanya orang akan terlihat lebih menarik. Wajah mereka jadi lebih ceria dan kulit tampak merona.

Manfaat liburan tidak hanya sampai di situ. Selain membuat seseorang terlihat lebih menarik dari luar, liburan juga membuat orang jadi lebih cerdas dan mampu mengembangkan kreativitas. Alasannya, karena travelling ke tempat yang asing, akan mendorong kita membuat perencanaan perjalanan, mempelajari peta dan belajar mengatasi situasi sulit yang mungkin terjadi selama perjalanan.

Hal ini juga dibenarkan William Maddux, psikolog sosial asal Amerika. Menurutnya, orang-orang yang tinggal di luar negeri lebih bisa mengembangkan kemampuan untuk menjadi kreatif. Namun, bukan berarti semua orang yang tinggal atau liburan di negara lain otomatis akan jadi lebih kreatif.

Hal itu tergantung pada kegiatan yang mereka lakukan selama berada di negara tersebut. Jika Anda hanya tinggal di kamar hotel dan menonton TV selama liburan, bukan kreativitas yang didapat, tapi justru tubuh yang menggemuk dan kurang fit karena jarang bergerak.

(hst/hst)

http://www.wolipop.com/read/2011/08/09/090354/1699519/859/travelling-buat-orang-lebih-muda-seksi?w992201835

Wednesday, June 1, 2011

Pidato Lengkap BJ Habibie yang Memukau

Rabu, 01/06/2011 11:33 WIB

Rachmadin Ismail - detikNews

Jakarta - Mantan Presiden BJ Habibie mengungkapan secara tepat analisanya mengenai penyebab nilai-nilai Pancasila yang seolah-olah diabaikan pasca era reformasi. Tak heran bila pidato yang disampaikannya secara berapi-api itu memukau para hadirin puncak peringatan Hari Lahir Pancasila.

Acara itu dihadiri oleh Presiden Kelima Megawati dan Presiden SBY. Mereka berpidato bergiliran. Berikut ini teks pidato lengkap Habibie yang disampaikan dalam acara yang digelar di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (1/6/2011).

Assalamu ‘alaikum wr wb, salam sejahtera untuk kita semua.

Hari ini tanggal 1 Juni 2011, enam puluh enam tahun lalu, tepatnya 1 Juni 1945, di depan sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Bung Karno menyampaikan pandangannya tentang fondasi dasar Indonesia Merdeka yang beliau sebut dengan istilah Pancasila sebagai philosofische grondslag (dasar filosofis) atau sebagai weltanschauung (pandangan hidup) bagi Indonesia Merdeka.

Selama enam puluh enam tahun perjalanan bangsa, Pancasila telah mengalami berbagai batu ujian dan dinamika sejarah sistem politik, sejak jaman demokrasi parlementer, demokrasi terpimpin, era Orde Baru hingga demokrasi multipartai di era reformasi saat ini. Di setiap jaman, Pancasila harus melewati alur dialektika peradaban yang menguji ketangguhannya sebagai dasar filosofis bangsa Indonesia yang terus berkembang dan tak pernah berhenti di satu titik terminal sejarah.

Sejak 1998, kita memasuki era reformasi. Di satu sisi, kita menyambut gembira munculnya fajar reformasi yang diikuti gelombang demokratisasi di berbagai bidang. Namun bersamaan dengan kemajuan kehidupan demokrasi tersebut, ada sebuah pertanyaan mendasar yang perlu kita renungkan bersama: Di manakah Pancasila kini berada?

Pertanyaan ini penting dikemukakan karena sejak reformasi 1998, Pancasila seolah-olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tak lagi relevan untuk disertakan dalam dialektika reformasi. Pancasila seolah hilang dari memori kolektif bangsa. Pancasila semakin jarang diucapkan, dikutip, dan dibahas baik dalam konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan maupun kemasyarakatan. Pancasila seperti tersandar di sebuah lorong sunyi justru di tengah denyut kehidupan bangsa Indonesia yang semakin hiruk-pikuk dengan demokrasi dan kebebasan berpolitik.

Mengapa hal itu terjadi? Mengapa seolah kita melupakan Pancasila?

Para hadirin yang berbahagia,

Ada sejumlah penjelasan, mengapa Pancasila seolah "lenyap" dari kehidupan kita. Pertama, situasi dan lingkungan kehidupan bangsa yang telah berubah baik di tingkat domestik, regional maupun global. Situasi dan lingkungan kehidupan bangsa pada tahun 1945 -- 66 tahun yang lalu -- telah mengalami perubahan yang amat nyata pada saat ini, dan akan terus berubah pada masa yang akan datang. Beberapa perubahan yang kita alami antara lain:
(1) terjadinya proses globalisasi dalam segala aspeknya;
(2) perkembangan gagasan hak asasi manusia (HAM) yang tidak diimbagi dengan kewajiban asasi manusia (KAM);
(3) lonjakan pemanfaatan teknologi informasi oleh masyarakat, di mana informasi menjadi kekuatan yang amat berpengaruh dalam berbagai aspek kehidupan, tapi juga yang rentan terhadap "manipulasi" informasi dengan segala dampaknya.

Ketiga perubahan tersebut telah mendorong terjadinya pergeseran nilai yang dialami bangsa Indonesia, sebagaimana terlihat dalam pola hidup masyarakat pada umumnya, termasuk dalam corak perilaku kehidupan politik dan ekonomi yang terjadi saat ini. Dengan terjadinya perubahan tersebut diperlukan reaktualisasi nilai-nilai pancasila agar dapat dijadikan acuan bagi bangsa Indonesia dalam menjawab berbagai persoalan yang dihadapi saat ini dan yang akan datang, baik persoalan yang datang dari dalam maupun dari luar. Kebelum-berhasilan kita melakukan reaktualisasi nilai-nilai Pancasila tersebut menyebabkan keterasingan Pancasila dari kehidupan nyata bangsa Indonesia.

Kedua, terjadinya euphoria reformasi sebagai akibat dari traumatisnya masyarakat terhadap penyalahgunaan kekuasaan di masa lalu yang mengatasnamakan Pancasila. Semangat generasi reformasi untuk menanggalkan segala hal yang dipahaminya sebagai bagian dari masa lalu dan menggantinya dengan sesuatu yang baru, berimplikasi pada munculnya ‘amnesia nasional' tentang pentingnya kehadiran Pancasila sebagai grundnorm (norma dasar) yang mampu menjadi payung kebangsaan yang menaungi seluruh warga yang beragam suku bangsa, adat istiadat, budaya, bahasa, agama dan afiliasi politik. Memang, secara formal Pancasila diakui sebagai dasar negara, tetapi tidak dijadikan pilar dalam membangun bangsa yang penuh problematika saat ini.

Sebagai ilustrasi misalnya, penolakan terhadap segala hal yang berhubungan dengan Orde Baru, menjadi penyebab mengapa Pancasila kini absen dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Harus diakui, di masa lalu memang terjadi mistifikasi dan ideologisasi Pancasila secara sistematis, terstruktur dan massif yang tidak jarang kemudian menjadi senjata ideologis untuk mengelompokkan mereka yang tak sepaham dengan pemerintah sebagai "tidak Pancasilais" atau "anti Pancasila" . Pancasila diposisikan sebagai alat penguasa melalui monopoli pemaknaan dan penafsiran Pancasila yang digunakan untuk kepentingan melanggengkan kekuasaan. Akibatnya, ketika terjadi pergantian rezim di era reformasi, muncullah demistifikasi dan dekonstruksi Pancasila yang dianggapnya sebagai simbol, sebagai ikon dan instrumen politik rezim sebelumnya. Pancasila ikut dipersalahkan karena dianggap menjadi ornamen sistem politik yang represif dan bersifat monolitik sehingga membekas sebagai trauma sejarah yang harus dilupakan.

Pengaitan Pancasila dengan sebuah rezim pemerintahan tententu, menurut saya, merupakan kesalahan mendasar. Pancasila bukan milik sebuah era atau ornamen kekuasaan pemerintahan pada masa tertentu. Pancasila juga bukan representasi sekelompok orang, golongan atau orde tertentu. Pancasila adalah dasar negara yang akan menjadi pilar penyangga bangunan arsitektural yang bernama Indonesia. Sepanjang Indonesia masih ada, Pancasila akan menyertai perjalanannya. Rezim pemerintahan akan berganti setiap waktu dan akan pergi menjadi masa lalu, akan tetapi dasar negara akan tetap ada dan tak akan menyertai kepergian sebuah era pemerintahan!

Para hadirin yang berbahagia,

Pada refleksi Pancasila 1 Juni 2011 saat ini, saya ingin menggarisbawahi apa yang sudah dikemukakan banyak kalangan yakni perlunya kita melakukan reaktualisasi, restorasi atau revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama dalam rangka menghadapi berbagai permasalahan bangsa masa kini dan masa datang. Problema kebangsaan yang kita hadapi semakin kompleks, baik dalam skala nasional, regional maupun global, memerlukan solusi yang tepat, terencana dan terarah dengan menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai pemandu arah menuju hari esok Indonesia yang lebih baik.

Oleh karena Pancasila tak terkait dengan sebuah era pemerintahan, termasuk Orde Lama, Orde Baru dan orde manapun, maka Pancasila seharusnya terus menerus diaktualisasikan dan menjadi jati diri bangsa yang akan mengilhami setiap perilaku kebangsaan dan kenegaraan, dari waktu ke waktu. Tanpa aktualisasi nilai-nilai dasar negara, kita akan kehilangan arah perjalanan bangsa dalam memasuki era globalisasi di berbagai bidang yang kian kompleks dan rumit.

Reformasi dan demokratisasi di segala bidang akan menemukan arah yang tepat manakala kita menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila dalam praksis kehidupan berbangsa dan bernegara yang penuh toleransi di tengah keberagaman bangsa yang majemuk ini. Reaktualisasi Pancasila semakin menemukan relevansinya di tengah menguatnya paham radikalisme, fanatisme kelompok dan kekerasan yang mengatasnamakan agama yang kembali marak beberapa waktu terakhir ini. Saat infrastruktur demokrasi terus dikonsolidasikan, sikap intoleransi dan kecenderungan mempergunakan kekerasan dalam menyelesaikan perbedaan, apalagi mengatasnamakan agama, menjadi kontraproduktif bagi perjalanan bangsa yang multikultural ini. Fenomena fanatisme kelompok, penolakan terhadap kemajemukan dan tindakan teror kekerasan tersebut menunjukkan bahwa obsesi membangun budaya demokrasi yang beradab, etis dan eksotis serta menjunjung tinggi keberagaman dan menghargai perbedaan masih jauh dari kenyataan.

Krisis ini terjadi karena luruhnya kesadaran akan keragaman dan hilangnya ruang publik sebagai ajang negosiasi dan ruang pertukaran komunikasi bersama atas dasar solidaritas warganegara. Demokrasi kemudian hanya menjadi jalur antara bagi hadirnya pengukuhan egoisme kelompok dan partisipasi politik atas nama pengedepanan politik komunal dan pengabaian terhadap hak-hak sipil warganegara serta pelecehan terhadap supremasi hukum.

Dalam perspektif itulah, reaktualisasi Pancasila diperlukan untuk memperkuat paham kebangsaan kita yang majemuk dan memberikan jawaban atas sebuah pertanyaan akan dibawa ke mana biduk peradaban bangsa ini berlayar di tengah lautan zaman yang penuh tantangan dan ketidakpastian? Untuk menjawab pertanyaan itu, kita perlu menyegarkan kembali pemahaman kita terhadap Pancasila dan dalam waktu yang bersamaan, kita melepaskan Pancasila dari stigma lama yang penuh mistis bahwa Pancasila itu sakti, keramat dan sakral, yang justru membuatnya teraleinasi dari keseharian hidup warga dalam berbangsa dan bernegara. Sebagai sebuah tata nilai luhur (noble values), Pancasila perlu diaktualisasikan dalam tataran praksis yang lebih ‘membumi' sehingga mudah diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan.

Para hadirin yang berbahagia,

Sebagai ilustrasi misalnya, kalau sila kelima Pancasila mengamanatkan terpenuhinya "keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia", bagaimana implementasinya pada kehidupan ekonomi yang sudah menggobal sekarang ini?

Kita tahu bahwa fenomena globalisasi mempunyai berbagai bentuk, tergantung pada pandangan dan sikap suatu Negara dalam merespon fenomena tersebut. Salah satu manifestasi globalisasi dalam bidang ekonomi, misalnya, adalah pengalihan kekayaan alam suatu Negara ke Negara lain, yang setelah diolah dengan nilai tambah yang tinggi, kemudian menjual produk-produk ke Negara asal, sedemikian rupa sehingga rakyat harus "membeli jam kerja" bangsa lain. Ini adalah penjajahan dalam bentuk baru, neo-colonialism, atau dalam pengertian sejarah kita, suatu "VOC (Verenigte Oostindische Companie) dengan baju baru".

Implementasi sila ke-5 untuk menghadapi globalisasi dalam makna neo-colnialism atau "VOC-baju baru" itu adalah bagaimana kita memperhatikan dan memperjuangkan "jam kerja" bagi rakyat Indonesia sendiri, dengan cara meningkatkan kesempatan kerja melalui berbagai kebijakan dan strategi yang berorientasi pada kepentingan dan kesejahteraan rakyat. Sejalan dengan usaha meningkatkan "Neraca Jam Kerja" tersebut, kita juga harus mampu meningkatkan "nilai tambah" berbagai produk kita agar menjadi lebih tinggi dari "biaya tambah"; dengan ungkapan lain, "value added" harus lebih besar dari "added cost". Hal itu dapat dicapai dengan peningkatan produktivitas dan kualitas sumberdaya manusia dengan mengembangkan, menerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dalam forum yang terhormat ini, saya mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya para tokoh dan cendekiawan di kampus-kampus serta di lembaga-lembaga kajian lain untuk secara serius merumuskan implementasi nilai-nilai Pancasila yang terkandung dalam lima silanya dalam berbagai aspek kehidupan bangsa dalam konteks masa kini dan masa depan. Yang juga tidak kalah penting adalah peran para penyelenggara Negara dan pemerintahan untuk secara cerdas dan konsekuen serta konsisten menjabarkan implementasi nilai-nilai Pancasila tersebut dalam berbagai kebijakan yang dirumuskan dan program yang dilaksanakan. Hanya dengan cara demikian sajalah, Pancasila sebagai dasar Negara dan sebagai pandangan hidup akan dapat ‘diaktualisasikan' lagi dalam kehidupan kita.

Memang, reaktualisasi Pancasila juga mencakup upaya yang serius dari seluruh komponen bangsa untuk menjadikan Pancasila sebagai sebuah visi yang menuntun perjalanan bangsa di masa datang sehingga memposisikan Pancasila menjadi solusi atas berbagai macam persoalan bangsa. Melalui reaktualisasi Pancasila, dasar negara itu akan ditempatkan dalam kesadaran baru, semangat baru dan paradigma baru dalam dinamika perubahan sosial politik masyarakat Indonesia.

Para hadirin yang saya hormati,

Oleh karena itu saya menyambut gembira upaya Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akhir-akhir ini gencar menyosialisasikan kembali empat pilar kebangsaan yang fundamental: Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Keempat pilar itu sebenarnya telah lama dipancangkan ke dalam bumi pertiwi oleh para founding fathers kita di masa lalu. Akan tetapi, karena jaman terus berubah yang kadang berdampak pada terjadinya diskotinuitas memori sejarah, maka menyegarkan kembali empat pilar tersebut, sangat relevan dengan problematika bangsa saat ini. Sejalan dengan itu, upaya penyegaran kembali juga perlu dilengkapi dengan upaya mengaktualisasikan kembali nilai-nilai yang terkandung dalam keempat pilar kebangsaan tersebut.

Marilah kita jadikan momentum untuk memperkuat empat pilar kebangsaan itu melalui aktualisasi nilai-nilai Pancasila sebagai weltanschauung, yang dapat menjadi fondasi, perekat sekaligus payung kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan membumikan nilai-nilai Pancasila dalam keseharian kita, seperti nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai permusyawaratan dan keadilan sosial, saya yakin bangsa ini akan dapat meraih kejayaan di masa depan. Nilai-nilai itu harus diinternalisasikan dalam sanubari bangsa sehingga Pancasila hidup dan berkembang di seluruh pelosok nusantara.

Aktualisasi nilai-nilai Pancasila harus menjadi gerakan nasional yang terencana dengan baik sehingga tidak menjadi slogan politik yang tidak ada implementasinya. Saya yakin, meskipun kita berbeda suku, agama, adat istiadat dan afiliasi politik, kalau kita mau bekerja keras kita akan menjadi bangsa besar yang kuat dan maju di masa yang akan datang.

Melalui gerakan nasional reaktualisasi nilai-nilai Pancasila, bukan saja akan menghidupkan kembali memori publik tentang dasar negaranya tetapi juga akan menjadi inspirasi bagi para penyelenggara negara di tingkat pusat sampai di daerah dalam menjalankan roda pemerintahan yang telah diamanahkan rakyat melalui proses pemilihan langsung yang demokratis. Saya percaya, demokratisasi yang saat ini sedang bergulir dan proses reformasi di berbagai bidang yang sedang berlangsung akan lebih terarah manakala nilai-nilai Pancasila diaktualisasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Demikian yang bisa saya sampaikan. Terimakasih atas perhatiannya.

Wassalamu ‘alaikum wr wb.

Sunday, May 8, 2011

Lama di Depan Computer? Gunakan Aturan 20-20-20

JIKA kamu termasuk orang yang bekerja cukup lama di depan komputer, misalnya sampai beberapa jam, sebaiknya mulai memperhatikan kesehatan mata.

Terlalu lama di depan layar komputer tanpa istirahat bisa menyebabkan mata kering, kemerahan atau resiko lainnya. Seorang blogger profesional, Amit Agarwal, mendapatkan tips untuk mengistirahatkan mata dengan Aturan 20-20-20. Apa itu aturan 20-20- 20 ?

Tingkat kecerahan (brightness) layar monitor yang terus menerus dilihat mata bisa menyebabkan kelelahan mata sehingga mata kering dan bisa diikuti dengan mata merah. Untuk mengatasi permasalahan ini, aturan 20-20-20 dapat diterapkan.

Apa maksud aturan ini ? Mudah saja, aturan ini menganjurkan setiap 20 menit bekerja di depan komputer kita harus istirahat paling tidak 20 detik dengan melihat obyek atau benda yang jaraknya sekitar 20 kaki( 20 feet = 6 meter ).

Tetapi terkadang sebagian besar kita tidak sempat untuk melakukan hal itu, dan kadang kita bekerja di dalam ruangan yang tidak ada jarak sejauh 6 meter untuk mengistirahatkan mata kita.

Alternatifnya, kita bisa menggunakan bantuan software gratis untuk mengistirahatkan mata kita. Tips lainnya untuk mengurangi kelelahan mata, sesuaikan tingkat kecerahan layar monitor (brightness). Usahakan jangan terlalu terang agar tidak cepat membuat mata lelah. (anw-berbagai sumber)