twttr

Wednesday, May 12, 2010

Kenapa Makan Sayur dan Buah Itu Penting?

Merry Wahyuningsih - detikHealth


Jakarta, Makan buah-buahan dan sayuran adalah salah satu rekomendasi untuk diet sehat
, tapi masih banyak orang yang tidak suka makan buah atau sayur. Mengapa makan buah dan sayur itu penting bagi tubuh?

The National Cancer Institute merekomendasikan setiap orang setidaknya makan lima porsi buah dan sayur setiap harinya.

Ada banyak alasan mengapa buah dan sayur sangat penting bagi tubuh. Seperti dilansir dari HSPH dan FamilyEducation, Senin (3/5/2010), berikut beberapa alasan mengapa buah dan sayur penting:

Setiap orang butuh banyak konsumsi buah dan sayur

Banyak penelitian telah membuktikan bahwa buah dan sayur sangat penting untuk mendapatkan kesehatan yang baik. Bahkan, buah-buahan dan sayuran harus menjadi dasar dari diet yang sehat. Setiap orang, berapapun usianya, perlu melipatgandakan jumlah asupan buah dan sayur setiap harinya.

Buah dan sayur melindungi kesehatan

Buah-buahan dan sayuran dikemas dengan vitamin, mineral, dan serat yang penting bagi tubuh.

Makan buah dan sayur setiap hari dapat memberi keuntungan:

1. Mengurangi risiko penyakit jantung
2. Mengurangi risiko tekanan darah tinggi
3. Mengurangi risiko diabetes tipe II
4. Mengurangi risiko kanker
5. Melancarkan sistem pencernaan
6. Sistem penglihatan yang sehat
7. Fungsi memori yang sehat
8. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
9. Tulang dan gigi yang sehat


Buah dan sayur melawan berbagai jenis penyakit

Buah dan sayur mengandung fitokimia yaitu senyawa kimia seperti beta-karoten yang terjadi secara alami pada tanaman, dan sangat penting untuk melawan berbagai jenis penyakit.

Fitokimia biasanya terkait dengan warna. Warna hijau, kuning-oranye, merah, biru-ungu, dan putih mengandung kombinasi mereka sendiri.

Berikut arti warna buah dan sayur bagi kesehatan tubuh:

1. Warna hijau, mengandung berbagai fitokimia seperti lutein dan indoles, yang berfungsi sebagai antioksidan dan meningkatkan kekebalan tubuh.
2. Warna kuning-oranye, mengandung berbagai jumlah antioksidan seperti vitamin C serta karotenoid dan bioflavonoid.
3. Warna merah, mengandung vitamin A yang baik untuk kesehatan mata. Khasiat kandungan lain seperti lycopene dan anthocyanins sedang dipelajari.
4. Warna biru-ungu, mengandung berbagai jumlah fitokimia yang mempromosikan kesehatan seperti anthocyanin dan fenolat, antioksidan yang melawan penuaan dini.
5. Warna putih dan coklat, mengandung berbagai jumlah fitokimia yang berfungsi untuk kebugaran tubuh.


Buah dan sayur untuk mengatur berat badan

Buah dan sayur yang rendah kalori dan tinggi serat dapat membantu mengendalikan berat badan. Dengan makan banyak buah dan sayur, serta makanan rendah kalori, Anda akan mudah mengontrol berat badan Anda.

Buah dan sayur sumber energi

Orang yang sibuk memerlukan makanan bergizi, berenergi dan mudah didapatkan, seperti buah-buahan dan sayuran segar. Buah-buahan dan sayuran adalah sumber energi alami dan memberikan tubuh banyak nutrisi yang dibutuhkan untuk tetap hidup.

Perempuan Cantik Buruk Bagi Kesehatan Pria

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth


Valencia, Hanya lima menit pria berdekatan dengan seorang perempuan cantik dan menarik akan meningkatkan kadar kortisol alias hormon pemicu stres. Jika kadar kortisol tinggi akan memperburuk kondisi kesehatan pria karena ancaman penyakit jantung, diabetes, hipertensi dan impotensi.

Penelitian itu ditemukan oleh ilmuwan dari University of Valencia. Peningkatan kadar kortisol akan semakin tinggi jika wanita cantik yang ditemui belum dikenal atau asing.

Jika si pria gagal melakukan pendekatan, risiko terburuk yang mungkin dihadapi karena meningkatnya kortisol secara cepat adalah stroke dan serangan jantung. Koran Inggris, The Mail edisi Senin (3/5/2010) menyebut efek tersebut hampir setara dengan melompat dari atas pesawat.

Tim dari University of Valencia, Spanyol, dilansir dari News.com.au, Selasa (4/5/2010) melakukan kajian terhadap 84 pelajar pria dengan bayaran masing-masing 10 poundsterling (sekitar 16 dolar AS).

Kadar kortisol pada para pelajar diukur sesaat sebelum ditinggalkan berduaan dengan wanita cantik yang tidak mereka kenal. Pengukuran dilakukan kembali segera setelah pertemuan yang hanya berdurasi 5 menit tersebut berakhir.

Peneliti awalnya meminta masing-masing partisipan untuk duduk di sebuah ruangan dan memecahkan teka-teki Sudoku. Isi ruangan itu dua orang asing, satu laki-laki dan satu perempuan cantik serta partispan si pria.

Ketika dua orang asing meninggalkan ruangan dan dua orang tetap duduk bersama-sama si wanita cantik, tingkat stres si pria itu masih baik. Tapi ketika partisipan ditinggalkan sendirian dengan wanita cantik tingkat kortisolnya langsung meningkat tajam.

Untuk penelitian tersebut, sengaja dipilih wanita muda dengan penampilan cantik, atraktif serta menawan hati. Hasil pengukuran menunjukkan, kadar kortisol pada para pelajar meningkat setelah 5 menit berduaan dengan sang bidadari.

Menurut para peneliti, hal ini menunjukkan bahwa interaksi dengan lawan jenis dapat merangsang pelepasan kortisol. Diduga, kehadiran wanita cantik bagi sebagian besar pria telah membentuk persepsi tentang adanya peluang untuk hubungan yang lebih intim.

Lantas apa yang terjadi ketika salah satu di antara pelajar itu berhasil mengencani si wanita cantik? Tim peneliti mengklaim, dampaknya malah jauh lebih buruk ketika interaksi tersebut berlanjut untuk waktu yang lama.

"Ironisnya, ini justru bisa memicu impotensi. Pemicunya adalah kelebihan kortisol yang sifatnya kronis, sebagai dampak dari stres yang berkelanjutan," ungkap para peneliti.

Kortisol dalam dosis kecil memberikan efek positif meningkatkan kewaspadaan dan bermanfaat dalam pengaturan gula darah. Tapi hormon ini selalu meningkat saat sedang frustrasi sehingga disebut juga 'hormon stres'.

Yang berbahaya adalah peningkatan kadar kortisol secara kronis yang dapat memperburuk kondisi medis seperti penyakit jantung, diabetes, hipertensi dan impotensi.

Banyak Makan Pisang Bikin Susah BAB

Vera Farah Bararah - detikHealth


Jakarta, Selama ini orang berpikir makan pisang dapat membantu proses detoksifikasi dalam tubuh. Tapi banyak makan pisang bisa susah BAB. Cukup makan 2 buah pisang per hari.

Pisang merupakan salah satu buah yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Tapi ternyata terlalu banyak mengonsumsi pisang bisa menyebabkan seseorang mengalami kesulitan untuk buang air besar (BAB).

Beberapa makanan ada yang bisa berfungsi sebagai pencahar seperti kacang-kacangan, sayuran, rumput laut, kacang hijau, wortel, kacang merah kacang polong dan makanan lain yang mengandung banyak serat. Tapi beberapa makanan lain juga bisa membuat seseorang menjadi sulit untuk buang air besar.

Seperti dikutip dari Healthmad, Kamis (6/5/2010) beberapa makanan yang mengandung kadar lemak dan gula yang tinggi bisa menyebabkan sembelit atau susah buang air besar, salah satunya adalah pisang yang mengandung 3 jenis gula yaitu glukosa, sukrosa dan fruktosa.

Kondisi susah buang air besar ini terkadang dapat menyakitkan bagi orang tersebut saat ingin buang air besar.

Selama ini orang berpikir bahwa makan pisang dapat membantu memfasilitasi proses detoksifikasi atau pembersihan kotoran-kotoran dalam tubuh.

Tapi pada kenyataannya pisang tidak membantu proses tersebut, karena makanan yang mengandung banyak serat kasar seperti sayuran dan buah yang bisa membantu proses detoksifikasi atau pembersihan tersebut.

Sebenarnya pisang juga mengandung bahan yang diidentifikasi sebagai pektin dan merupakan sumber serat dalam pisang. Mengonsumsi satu pisang bisa menyumbangkan 15 persen dari keseluruhan asupan serat yang dibutuhkan oleh tubuh.

Kematangan dari pisang juga menentukan apakah pisang yang dikonsumsi bisa menyebabkan sembelit atau tidak.

Kalium yang terdapat dalam buah pisang matang bisa membantu meringankan kondisi diare karena berfungsi sebagai pengganti elektrolit yang dibutuhkan oleh tubuh, sedangkan fruktooligosakarida yang ditemukan dalam pisang bisa menghambat fermentasi pisang di dalam saluran usus dan membantu mencegah sembelit untuk beberapa kasus tertentu.

Tapi jika pisang yang dikonsumsi belum matang, justru bisa menyebabkan kesulitan buang air besar (BAB) atau sembelit. Pisang yang masih mentah akan jauh lebih sulit dicerna oleh tubuh serta terasa pahit karena mengandung tanin.

Selain itu pisang jenis ini juga mengandung pati yang banyak sehingga berkontribusi terhadap kondisi sembelit.

Sebaiknya seseorang tidak mengonsumsi lebih dari dua pisang per harinya, hal ini direkomendasikan untuk menjaga agar pergerakan usus besarnya tetap sehat. Mulailah dengan konsumsi satu pisang per hari untuk mengetahui apakah hal tersebut mempengaruhi sistem pencernaan atau tidak.

Lari Telanjang Kaki Lebih Sehat dan Cepat

Merry Wahyuningsih - detikHealth


Skotlandia, Sepertinya Anda tak perlu buang banyak uang untuk membeli sepatu lari yang mahal, karena sebuah studi membuktikan lari bertelanjang kaki lebih sehat dan aman.

Peneliti di Glasgow University, Skotlandia, menemukan bahwa pelari yang tidak menggunakan sepatu alias tanpa alas kaki cenderung berlari bertumpu pada jari kaki atau bagian tengah kaki. Sedangkan pelari yang menggunakan sepatu berlari bertumpu pada tumit.

Seperti dilansir dari GeniusBeauty, Jumat (7/5/2010), hasil studi menunjukkan bahwa mereka yang tanpa alas kaki saat berlari lebih aman, mengurangi risiko cedera lutut dan pergelangan kaki.

Peneliti mengatakan tanpa alas kaki lengkungan kaki manusia menjadi kuat dan berfungsi sebagai penyerap goncangan yang besar. Tapi pada tahun 70-an sejak pelari pertama kali menggunakan sepatu, orang-orang juga mulai menggunakan sandal atau sepatu saat berlari.

Diperkirakan bahwa pelari yang menggunakan sepatu menghentakkan tumitnya ke tanah sekitar 1000 kali per mil. Menghentakkan tumit sama saja dengan 'memukul tumit dengan palu', yaitu menopang 1,5 sampai 3 kali dari berat badan.

Sedangkan pelari tanpa alas kaki menggunakan teknik berbeda yang lebih lembut, yaitu langkah geser yang halus.

Para ahli mendorong untuk beralih pada kebiasaan lama, yaitu berlari tanpa alas kaki. Dengan bertelanjang kaki maka bisa berlari secara bertahap dan halus, karena berlari dengan cara ini melibatkan otot-otot yang berbeda dibandingkan dengan berlari menggunakan sepatu.

Studi lain yang dilakukan peneliti di Amerika Serikat dan telah diterbitkan dalam jurnal Nature juga menunjukkan bahwa pelari yang bertelanjang kaki dapat mengurangi beban tubuh saat berlari.

"Orang-orang yang tidak memakai sepatu ketika berlari memiliki langkah yang luar biasa," ujar Daniel Lieberman, peneliti dari Universitas Harvard, seperti dilansir dari Dailytech.

Hal ini penting untuk menjalankan perlombaan yang panjang, yang menjelaskan mengapa kinerja pelari yang tidak menggunakan sepatu begitu luar biasa.

Ini terbukti pada pelari marathon legendaris, Abebe Bikila asal dari Ethiopia, yang dapat memenangkan medali emas dalam Olimpiade Marathon 50 tahun lalu tanpa alas kaki.

Jangan Mati Muda Karena Perilaku Buruk

Vera Farah Bararah - detikHealth


Jakarta, Jika selalu berpikiran positif, maka setiap orang ingin hidup dengan usia panjang dan memiliki tubuh yang sehat. Tapi tak sedikit orang yang justru menjerumuskan dirinya sendiri untuk mati muda dengan melakukan kebiasaan yang buruk.

Sebagian besar orang sudah mengetahui bahwa hal-hal buruk yang dilakukannya bisa memicu kondisi kesehatan yang parah dan berujung pada kematian. Namun, meski demikian tetap saja banyak orang yang masih melakukannya.

Diketahui ada beberapa kebiasaan buruk yang dapat mengurangi harapan seseorang untuk hidup atau memicu terjadinya kematian dini, yaitu merokok terutama jika sudah dimulai sejak usia dini, mengonsumsi minuman keras, kurang melakukan aktivitas fisik setidaknya kurang dari dua jam dalam seminggu dan memiliki pola makan yang buruk yaitu sedikit mengonsumsi sayur dan buah tapi banyak mengonsumsi lemak atau gula.

Para peneliti dari Norwegia menemukan bahwa orang yang memiliki perilaku-perilaku fatal tersebut memungkinkan tiga kali lipat meninggal akibat penyakit jantung atau kanker.

"Pola hidup seperti itu bisa meningkatkan risiko kematian empat kali lipat oleh berbagai sebab dan bisa membuat seseorang terlihat 12 tahun lebih tua dibandingkan usianya," ujar Dr Elisabeth Kvaavik, dari University of Oslo, seperti dikutip dari LATimes, Senin (10/5/2010).

Selain itu pola hidup yang tidak sehat menyebabkan seseorang memiliki kadar kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes dan berbagai kondisi kesehatan lain yang dapat memicu penyakit pembuluh darah.

Kebiasaan buruk yang terjadi terus menerus dapat menghancurkan kehidupan seseorang, yaitu dapat membuat ia menjadi tidak sehat, kehilangan banyak uang serta menyebabkan kematian di usia muda.

Untuk mencegah hal tersebut, harus ada kesadaran dari diri orang tersebut untuk mau mengubah pola hidupnya menjadi lebih baik.

Seperti dikutip dari eHow, Senin (10/5/2010) ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghentikan kebiasaan buruk ini, yaitu:

1. Mencari tahu hal apa yang membuat Anda menikmati kebiasaan buruk tersebut dan memperhatikan mengapa sangat memanjakan kebiasaan buruk ini. Setelah diketahui penyebabnya, cobalah untuk memikirkan ulang hal tersebut dan melakukan perubahan.
2. Konsisten dengan upaya yang dilakukan untuk mengubah kebiasaan buruk. Jika memiliki keinginan yang tulus untuk berubah, maka cobalah melakukan perubahan tersebut setiap harinya.
3. Mempertahankah perubahan kebiasaan ini selama 3 minggu. Sebuah studi yang dilakukan beberapa tahun terakhir menunjukkan suatu kebiasaan bisa mendarah daging jika sudah dilakukan sekitar 3 minggu. Sehingga selama waktu tersebut lakukan modifikasi untuk mempertahankannya.
4. Cobalah untuk memiliki pemikiran bahwa apa yang dilakukan saat ini akan jauh lebih positif dan menguntungkanbagi diri sendiri dan juga orang lain.
5. Mendapat dukungan dari orang-orang disekitar saat membutuhkan. Sebisa mungkin menjauhi hal-hal yang bisa memicu kembalinya melakukan kebiasaan buruk.


Untuk menghindari kematian di usia muda akibat gaya hidup tak sehat, sebaiknya hindari segala kebiasaan buruk yang bisa meningkatkan risiko kematian akibat berbagai penyakit. Mulailah mengubah pola hidup menjadi lebih sehat.

10 Cara Sederhana Hindari Sakit

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth


Jakarta, Cuaca ekstrem dan tidak menentu seperti sekarang ini bisa membuat sistem pertahanan tubuh melemah. Dengan menjaga kebersihan, olahraga dan gizi yang cukup maka risiko tertular penyakit bisa ditekan.

Sedapat mungkin menghindari sakit adalah pilihan yang bijak untuk saat ini mengingat ongkos berobat tidak murah. Caranya sangat sederhana, tidak butuh banyak biaya serta bisa dilakukan oleh siapa saja.

Berikut ini adalah 10 tips agar tidak tertular penyakit, dikutip dari Askmen, Rabu (12/5/2010).

1. Istirahat yang cukup
Kurang tidur sering dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan fisik dan mental, termasuk berkurangnya sistem imun tubuh. Meski tidak ada penjelasan yang pasti tentang kaitannya dengan sistem imun, namun bisa dipastikan orang yang kurang tidur lebih mudah terserang penyakit. Karena itu jika punya keluhan kesehatan yang tidak jelas penyebabnya, cobalah perbaiki pola tidur.

2. Bersihkan permukaan seluruh perabot
Meskipun virus lebih banyak menular secara langsung dari orang ke orang, bukan tidak mungkin kontak tidak langsung melalui berbagai perabotan juga bisa menularkannya. Permukaan meja, keran air, gagang telepon dan pegangan pintu harus sering-sering dibersihkan karena sering bersentuhan dengan tangan. Beberapa virus dan kuman penyakit bisa bertahan hidup di sana selama beberapa jam, bahkan beberapa hari.

3. Hindari 'party'' saat musim penyakit
Bukan party namanya jika tidak ada alkohol, rokok dan mungkin obat-obat stimulansia. Bukan party juga namanya jika tidak bergadang sampai pagi. Padahal semuanya itu dapat melemahkan sistem imun, sehingga tubuh mudah terserang penyakit. Jika sesekali ingin ikut party tanpa ada risiko tertular penyakit, pastikan tidak ada yang sedang flu di tempat tersebut.

4. Jangan berbagi-pakai barang pribadi
Ketika masih kecil, berbagi-pakai barang pribadi seperti gelas dan piring dengan sesama teman mempunyai nilai-nilai dan kebahagiaan tersendiri. Sekarang, singkirkan jauh-jauh pola pikir seperti anak kecil itu dan bersikaplah sedikit egois untuk barang-barang yang bersentuhan dengan mulut. Sikat gigi, rokok, makanan, dan minuman mudah menularkan kuman penyakit jika digunakan bersama-sama.

5. Cukupi kebutuhan cairan
Bukan hanya saat sakit, mengonsumsi air banyak-banyak juga perlu dilakukan saat sehat untuk mencegah sakit. Lebih dari 60 persen tubuh manusia terdiri dari air yang fungsinya antara lain mengantarkan nutrisi ke sel sekaligus melarutkan racun-racun dalam tubuh.

6. Makanlah sayur dan buah-buahan yang berwarna warni
Tanpa perlu disadari, setiap saat tubuh selalu memberikan perlawanan terhadap infeksi berbagai virus dan kuman penyakit. Agar fungsi sistem imun tetap terjaga, berikan cukup nutrisi berupa vitamin dan mineral. Sayuran dan buah-buahan merupakan sumber nutrisi yang cukup lengkap. Semakin gelap dan berwarna-warni, umumnya kandungan nutrisinya semakin banyak.

7. Berolahraga
Tak sekedar membuat tubuh merasa segar bugar, berbagai penelitian telah membuktikan secara ilmiah bahwa olahraga seringan apapun asalkan dilakukan secara rutin dapat memperbaiki sistem imun. Belum diketahui pasti bagaimana mekanismenya, namun diduga olahraga secara rutin mencegah terjadinya inflamasi molekul dalam sel yang menyebabkan rusaknya sistem imun.

8. Jauhi orang sakit
Ini adalah tips paling sederhana yang tidak butuh banyak penjelasan. Sebagian besar virus flu menular melalui kontak langsung dari orang ke orang sehingga cukup masuk akal jika menghindari orang sakit flu dapat mencegah penularannya. Jika mendengar ada rekan kerja pilek atau bersin-bersin, kembalilah segera ke meja kerja dan bersihkan tangan sesering mungkin.

9. Jangan sembarangan menyentuh muka
Muka atau wajah mempunyai begitu banyak pintu masuk bagi kuman penyakit. Tidak hanya melalui hidung atau mulut, kuman bahkan bisa masuk melalui celah-celah yang tak terduga misalnya mata. Untuk mengurangi risiko masuknya kuman, jangan menjilat tangan maupun memakainyanya untuk menggosok hidung dan mata sekalipun gatal.

10. Jaga kebersihan tangan
Anjuran untuk mencuci tangan bisa ditemui di mana saja, karena memang efektif menekan risiko penularan penyakit. Kuman ada di mana-mana, dan terbawa ketika tangan menyentuh sesuatu. Karena itu sebelum menyentuh wajah dan memberi kesempatan kepada para kuman untuk berpesta, cucilah tangan dengan sabun atau minimal air yang mengalir.

Plus Minus Suplemen Kolagen

Vera Farah Bararah - detikHealth


Jakarta, Suplemen kolagen bagi perempuan mungkin sudah tidak asing lagi karena dipercaya bisa mencegah proses penuaan. Apa saja keuntungan dan efek samping dari suplemen kolagen?

Secara alami tubuh manusia akan memproduksi kolagen dalam jumlah yang memadai. Tapi seiring bertambahnya usia seseorang, maka produksi kolagen akan menurun.

Akibatnya tanda-tanda proses penuaan akan mulai terlihat seperti keriput, kulit mengendur, kuku yang semakin rapuh dan nyeri pada sendi. Untuk mencegah proses tersebut, maka banyak orang yang mempertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen kolagen.

Seperti dikutip dari Livestrong, Rabu (12/5/2010) kolagen adalah bahan protein alami di dalam tubuh yang dapat ditemukan pada tulang, kulit dan jaringan ikat. Sedangkan kolagen sintetik yang terdapat dalam suplemen biasanya diambil dari kolagen hewan seperti sapi.

Suplemen yang digunakan untuk mencegah keriput biasanya digunakan dengan menyuntikkan zat tersebut secara langsung ke daerah wajah sehingga akan terlihat lebih halus.

Suplemen ini juga bisa digunakan untuk mengobati kondisi lain seperti inkontinensia (orang yang tidak bisa menahan pipis) dan rheumatoid arthritis.

Suplemen kolagen yang biasa tersedia di pasaran bisa dalam bentuk pil, krim atau suntikan. Selain itu setiap suplemen kolagen biasanya mengandung jenis kolagen tertentu dengan fungsi yang berbeda-beda.

Meski suplemen ini ada dipasaran, bukan berarti tidak memiliki efek samping. Karenanya ketahui apa saja keuntungan dan efek samping dari penggunaan suplemen kolagen ini, yaitu:

Keuntungan

1. Bagi orang yang memiliki masalah tulang atau arthritis umumnya mengambil suplemen yang mengandung kolegan II, karena merupakan komponen utama dari tulang rawan hialin sehingga dapat mengurangi rasa nyeri.
2. Jika digunakan untuk meremajakan kulit cenderung menggunakan kolagen I dan III.
3. Suplemen kolagen untuk sendi dapat membantu meningkatkan pergerakan dari sendi, mengurangi peradangan, memperkuat jaringan ikat dan dipercaya bisa mempercepat proses penyembuhan.
4. Memperkuat pembuluh darah dan meningkatkan sirkulasi sehingga dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung.


Efek samping

1. Karena kolagennya berasal dari hewan tertentu seperti sapi atau ayam, maka pastikan terlebih dahulu untuk tidak alergi terhadap komponen tersebut.
2. Suntikan kolagen kadang menimbulkan reaksi alergi seperti mual, sakit kepala dan muntah.
3. Suntikan kolagen bisa memiliki beberapa efek samping terutama bagi orang yang sangat sensitif, seperti memar atau infeksi.
4. Orang dengan kelainan autoimun bisa menyebabkan tubuh bereaksi terhadap zat asing dari suplemen kolagen yang masuk ke dalam tubuh, sehingga wajah tampak mengembung.


Sebelum menggunakan suplemen kolagen, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu untuk mengetahui jumlah suplemen yang aman dikonsumsi serta kenali kondisi diri sendiri terutama dari berbagai macam alergen.

Musik Mozart Tidak Meningkatkan Kecerdasan

Vera Farah Bararah - detikHealth


Jakarta, Selama ini masyarakat percaya mendengarkan musik Mozart bisa meningkatkan intelegensia. Tapi ilmuwan membantah hal tersebut dan mengungkapkan bahwa musik Mozart tidak meningkatkan kecerdasan.

Ilmuwan menyimpulkan hasil tersebut setelah melakukan penelitian selama lebih dari 15 tahun. Temuan ini tentu saja menjadi 'pukulan' bagi orang-orang yang mempercayai 'Mozart-effect'.

Kejadian 'Mozart-effect' pertama kali diusulkan dalam sebuah studi ilmiah yang telah dipublikasikan pada tahun 1993 dalam jurnal Science.

Dalam penelitian 'Mozart-effect' tersebut menunjukkan bahwa remaja yang mendengarkan Mozart Sonata 1781 untuk dua piano di D mayor, dapat melakukan tes penalaran dengan baik dibandingkan remaja lain yang berada di ruangan hening atau sepi.

Temuan 'Mozart-effect' ini dilakukan oleh kelompok studi di University of California dengan hanya melibatkan 36 siswa.

Sejak itu masyarakat Amerika mulai mempercayai efek dari Mozart dan memutar musik klasik untuk anak-anaknya, bahkan memberikan CD klasik gratis bagi para orangtua.

Namun, banyak yang menyangka bahwa efek tersebut adalah sebuah mitos dari hasil penelitian. Karenanya tim dari Vienna University's Faculty of Psychology menganalisis semua penelitian yang dilakukan sejak tahun 1993 dan berusaha untuk mereproduksi efek Mozart. Ternyata didapatkan tim peneliti tidak menemukan bukti adanya fenomena efek Mozart seperti itu.

"Mereka yang mendengarkan musik baik itu Mozart atau sesuatu yang lain seperti Bach, Pearl Jam, tentunya akan memiliki hasil yang lebih baik daripada kelompok yang hening tanpa musik," ujar Jakob Pietsching, ketua penelitian, seperti dikutip dari Telegraph, Rabu (12/5/2010).

Pietsching menuturkan hampir semua orang tahu bahwa masyarakat akan melakukan tes atau pekerjaan dengan lebih baik jika mereka mendapatkan stimulus atau sesuatu yang dapat membatu stimulasinya. Hal inilah yang mungkin selama ini dipercaya oleh masyarakat.

"Meski demikian saya menyarankan semua orang untuk mendengarkan Mozart, tapi bukan untuk meningkatkan kemampuan kognitif seperti yang selama ini diharapkan oleh masyarakat," ujar Pietsching.

Suara Ibu di Telepon Sama Seperti Pelukan Bagi si Kecil

Vera Farah Bararah - detikHealth

Jakarta, Ibu yang bekerja terkadang tidak bisa menghabiskan banyak waktu di rumah bersama si kecil terutama saat ia merasa stres. Tapi ternyata suara ibu di telepon bisa menenangkan anak layaknya sebuah pelukan.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa para ibu yang menelepon anaknya saat sedang bekerja bisa membuat si kecil menjadi rileks atau santai seperti layaknya menerima sebuah pelukan dari sang ibu.

Peneliti Amerika Serikat melibatkan lebih dari 60 anak perempuan yang memiliki situasi penuh tekanan. Anak-anak ini dimonitor respons hormonalnya sesudah mereka ditelepon atau dipeluk.

Ternyata diketahui bahwa suara ibu yang dihasilkan melalui telepon bisa memberikan hormon oksitosin dalam jumlah yang sama dengan jumlah hormon yang dikeluarkan dari kenyamanan fisik.

Hasil penelitian ini sudah diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B.

Dalam penelitian ini anak perempuan yang berusia 7-12 tahun diminta untuk berpidato tanpa adanya persiapan terlebih dahulu di depan sejumlah orang. Pengalaman ini tentunya akan meningkatkan detak jantung dan membuat hormon stres kortisol melonjak.

Lalu anak perempuan ini dibagi menjadi tiga kelompok. Satu kelompok diberikan kenyamanan fisik seperti pelukan atau merangkul bahu oleh ibunya, kelompok kedua diberikan suara ibu melalui telepon sedangkan kelompok ketiga diberikan film yang netral secara emosional.

Ternyata hasil penelitian menunjukkan kadar hormon oksitosin,-- yaitu hormon yang diyakini sangat terkait dengan ikatan sosial dan salah satu hormon yang dapat mengurangi efek dari kortisol--, meningkat pada dua kelompok pertama dengan jumlah yang sama. Tapi hal ini tidak terjadi pada kelompok ketiga yang hanya diberikan suguhan film.

"Selama ini diyakini bahwa pelepasan oksitosin dalam konteks ikatan sosial memerlukan adanya kontak fisik. Tapi dari hasil ini diketahui bahwa suara seorang ibu bisa memiliki efek yang sama seperti pelukan, meskipun sang ibu tidak ada di sana," ujar Dr Leslie Seltzer yang memimpin penelitian dari University of Wisconsin-Madison, seperti dikutip dari BBCNews, Rabu (12/5/2010).

Karena itu bagi ibu yang sibuk bekerja, tak ada salahnya untuk menelepon si kecil setiap beberapa jam sekali untuk mengetahui kondisinya dan membuatnya merasa rileks atau nyaman karena mendengar suara sang ibu.